Senin, 16 Agustus 2010

Ngobrol Asyik Soal Musik 30 Seconds to Mars


Jakarta - Baru-baru ini detikhot mendapat kesempatan dari Warner Music dan EMI untuk bertemu dengan para personel band 30 Seconds to Mars di Swissotel The Stamford Hotel, Singapura. Jared Leto (vokal), Shannon Leto (drum) dan Tomo Milicevic (gitar) tampak sangat santai dan ramah.

Jared tampak santai memakai kaus putih transparan, jaket kulit hitam dan celana jins. Kaus tersebut juga dipakai Jared saat tampil di acara 'SingFest 2010' pada 5 Agustus 2010 di Fort Canning Park, Singapura. Jared melengkapi busananya dengan dua kalung yang salah satunya berbandul logo 30 Seconds to Mars dan kacamata hitam berframe putih.

Sementara Shannon memakai jas hitam, jins hitam dan kaus santai. Beberapa gelang kecil warna-warni juga melingkar di dua tangan Shannon. Sebuah kalung bertali hitam dan kacamata hitam pun melengkapi penampilan saudara Jared tersebut. Tomo, satu-satunya personel berambut panjang tampil sederhana dengan memakai kaus dan jaket hitam serta jins.

Jared lebih banyak aktif menjawab pertanyaan. Sesekali Tomo pun ikut berkomentar. Sementara Shannon lebih banyak diam dan menunggu ditanya. Wawancara pun berlangsung santai, Jared malah sering usil dengan memberikan jawaban-jawaban bercanda. Ini dia perbincangan Yulia Dian dari detikhot dengan band asal Los Angeles tersebut:

Halo 30 Seconds to Mars, Jared apa yang terjadi dengan rambut mohawk andalan Anda?

Oh, rambut saya masih mohawk, hanya saja saya membiarkannya tertidur sekarang.

Bagaimana dengan cat pink di rambut Anda?

Sudah saya buang. Saya meninggalkannya ketika liburan kemarin berakhir. (tertawa)

30 Seconds to Mars telah mencapai sukses karir sekarang, apa tips kalian?

Jared: Kami selalu spontan dengan semua. Melakukan yang kami mau. Itu mengapa kami memilih aliran musik rock, karena ada kebebasan. Musik kami memang tentang itu.

Tomo: Kami selalu melakukan semuanya secara kasual, tidak terlalu serius. Kita bukan band pop.

Adakah musisi yang ingin sekali kalian ajak kerjasama?

Jared: Robert Smith dari The Cure, Nine Inch Nail, Tom York 'Radiohead' dia keren sekali, juga Bjork. Sepertinya masih ada banyak lagi.

Tomo: Kami punya banyak yang kami idolakan. Moga-moga bisa mengajak mereka.

Kalian menggunakan Twitter untuk sarana promosi dan lebih dekat dengan fans. Apa pendapat kalian tentang Twitter?

Jared: Apapun bentuk koneksi yang bisa membuat lebih dekat dan berguna untuk fans itu halal.

Bagaimana kalian melihat fans 30 Seconds to Mars, adakah fans yang bersikap mengganggu?

Tomo: Orang-orang ini (fans) mulai mencintai band dengan sikap open minded dan selalu menyampaikan komunikasi. Daripada kami mengusir orang-orang, lebih baik kami berjalan bersama mereka. Kami suka bila banyak orang berpartisipasi untuk memajukan band ini bersama.

Perbincangan detikhot dengan 30 Seconds to Mars memang berlangsung singkat. Pemilik album 'A Beautiful Lie' itu pun sempat meladeni foto sesi dan berfoto bersama detikhot. Satu hal yang paling berkesan, para personel 30 Seconds to Mars sangatlah ramah dan penuh senyum.

Jared sempat bertanya-tanya tentang Indonesia. Bagaimana berwisata ke tanah air dan penasaran dengan fans mereka di Indonesia. Bintang film 'Fight Club' itu pun sangat tertantang untuk menikmati macet di ibukota. Kita tunggu 30 Seconds to Mars di Jakarta!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar