Minggu, 01 Agustus 2010

Kepanikan Massa di Festival Musik Jerman Tewaskan 17 Orang


Duisburg - Kekisruhan massal pada festival musik techno Love Parade di Jerman menewaskan 17 orang Tragedi tersebut terjadi saat massa berebut di dalam sebuah lorong.

Jumlah orang yang terlampau banyak yang masuk ke lorong bekas rel kereta memicu kepanikan massa. Menurut polisi, mayoritas penonton festival tersebut adalah anak-anak muda.

Festival, yang menurut polisi menyedot sekitar 1,4 juta orang, tidak langsung dibatalkan akibat musibah tersebut. Sebab, otoritas setempat khawatir festival yang dihentikan mendadak bisa meletupkan kepanikan massa kedua.

Musik tetap nyaring terdengar usai insiden tersebut dan penonton pun masih tetap berdansa tanpa mengetahui musibah terjadi. Penyelenggara akhirnya menghentikan acara tersebut pada malam menjelang dini hari.

“Ada banyak warga yang cedera di tanah. Beberapa orang mulai sadarkan diri, lainnya meninggal dan ditutupi kertas,” ujar penonton Love Parade, Isabel Schloesser, 18 tahun, kepada Reuters.

“Penontonnya terlalu padat pada sore hari. Semua orang ingin masuk,” lanjutnya setelah meninggalkan lokasi musibah, meski musik masih terdengar nyaring lebih dari tiga jam setelah insiden itu.

Para petugas penyelamat sempat terhambat menyelamatkan korban karena kepadatan penonton di salah satu pagelaran musik elektronik terbesar di Eropa tersebut. Menurut otoritas setempat, saat insiden, cuaca dalam kondisi cerah.

Para penonton berasal dari seantero Eropa. Mayoritas penonton Love Parade berusia 18-25 tahun.

Polisi di Duisburg mencoba menutup pintu masuk lorong tersebut sekitar setengah jam sebelum kekisruhan terjadi pada malam hari.

“Tampaknya beberapa orang mencoba masuk ke kawasan itu dengan memanjat pagar di sekitar lereng dan terjatuh,” Kepala Satuan Tugas Penanganan Bencana Wolfgang Rabe kepada televisi. “Itu masih perkiraan saat ini. Tetapi itu bisa memicu kepanikan.”

Presiden Jerman Christian Wulff bersimpati atas tragedi tersebut dan Kanselir Angel Merkel mengirimkan belasungkawa kepada keluarga korban. “Anak-anak muda itu ingin berpesta, tetapi malah meregang nyawa dan terluka. Saya terkejut dan sedih atas banyaknya orang yang menderita dan terluka,” ujar Merkel.

Pada malam hari, otoritas setempat menyebutkan korban tewas akibat insiden tersebut 17 orang dan 80 lainnya terluka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar