Selasa, 03 Agustus 2010

Bimbim Jengkel dan Mangkel


Kemerosotan prestasi dunia sepak bola Indonesia ternyata juga meresahkan dedengkot dan motor grup Slank, Bimo Setiawan Almachzumi. Ayah dua putri kelahiran Jakarta, 25 Desember 1966 yang lebih dikenal dengan nama Bimbim itu mengakui, jika keresahannya sudah tidak bisa ditolerir lagi.

''Mosok ama kesebelasan negara mana itu yang kecil, kesebelasan nasional kita kalah. Kan menjengkelkan,'' katanya merujuk pada tim SEA Games XXV/2009 yang keok dari kesebelasan Laos.

Atas nama kejengkelan dan kemangkelan itulah, di menulis lirik lagu berjudul ''Bola''. Yang musikalitas digarap bareng personil Slank lainya. Pada lagu ''Bola'' Bimbim berharap dapat membangkitkan semangat para pemain bola, agar bermain bola sepenuh hati.

''Apalagi jika sudah menggunakan seragam merah putih yang ada gambar Garuda di dadanya itu,'' katanya lagi.

Meski dia mengetahui para pencinta bola di Tanah Air sudah sangat familiar dengan lagu ''Garuda di Dadaku'' yang sangat fenomenal, yang nadanya diambil dari lagu daerah ''Apuse'', Bimbim tidak berkecil lagunya tidak akan laku. Karena, sepemahannya, setiap lagu mempunyai nasibnya sendiri-sendiri.

Jadi, mau ada seribu lagu tentang sepakbola, dia tetap akan menyanyikan lagu ''Bola'' karya ciptaannya sendiri. ''Yang penting Indonesia bro..hi hi hi''.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar