Rabu, 30 Juni 2010

Sheila On 7 Buat Lagu untuk AT Mahmud


Hampir dua tahun, grup band asal Yogyakarta, Sheila On 7 tidak mengeluarkan album baru. Lama tak terdengar, grup band yang digawangi Eross, Duta, Adam dan Brian ini segera meluncurkan album ketujuh-nya. Saat ini, album baru dalam proses pengerjaan.

Hal tersebut diakui oleh drumer Sheila On 7, Brian. “Memang kita udah lama tidak mengeluarkan album. Mungkin setelah Lebaran kita akan luncurkan album. Karena saat ini sedang digarap bareng. Kemarin awal bulan Juni, kami baru saja meluncurkan single terbaru yang berjudul Hari Bersamanya, “ jelas Brian.

Brian pun membeberkan jika album itu nantinya akan berjumlah 8 lagu. “Kalau untuk jumlah mungkin sekitar 8. Meski sedikit ini bukan mini album. Karena kami menilai dengan jumlah lagu yang sedikit lebih efisien. Tetapi untuk kualitas lagu juga benar-benar kita terapkan, “ beber drumer yang memiliki nama lengkap Brian Kresna Putra.

Mengenai masalah warna musik, Sheila On 7 masih akan setia dengan warna musiknya. “Kami tidak akan merubah warna musik kami. Sheila sudah punya warna musik sendiri. Karena kami juga melihat, banyak band-band yang begitu mati-matian mencari warna musik, “ jelasnya.

Yang berbeda dari album kali ini adalah ada sebuah lagu yang khusus didedikasikan untuk AT Mahmud. “Itu permintaan dari label. Ketika kami diminta buat A tribute to AT Mahmud kami bangga. Karena sosok AT Mahmud berjasa dalam perkembangan musik dari generasi ke generasi, “ katanya.

Sheila On 7 terakhir mengeluarkan album terakhirnya berjudul 'Menentukan Arah' pada tahun 2008. Beberapa single yang diluncurkan 'Betapa' dan 'Yang Terlewatkan'.

Selasa, 29 Juni 2010

Musik, obat penenang bagi penderita jantung


Musik. Rangkaian bunyi-bunyian indah itu ternyata memiliki efek luar biasa untuk kesehatan tubuh. Bahkan musik dapat menjadi terapi mujarab bagi penderita jantung dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Dr. Raymon Bahr, direktur Unit Penyakit Jantung di Rumah Sakit St Agnes di Baltimore, menggunakan musik klasik untuk membantu pasien mengatasi krisis. Ternyata, mendengarkan musik klasik selama 30 menit bisa menenangkan, setara dengan mengkonsumsi 10 mg valium (obat penenang).

Berdasar hasil penelitian yang didiskusikan para pakar kesehatan di New Orleans juga mengungkap, terapi musik selama 30 menit sehari mampu menggantikan terapi obat-obatan hipertensi.

Rangsangan musik ternyata mampu mengaktivasi sistem limbik yang berhubungan emosi. Saat sistem limbik teraktivasi, otak menjadi rileks. Alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah.

Namun, musik untuk penyembuhan, tidak asal sembarang musik. Hanya lagu yang tepat yang bisa menyembuhkan. Pilih jenis musik yang bersifat rileks dengan tempo sekitar 60 ketukan per menit seperti musik klasik karya Mozart.

Dengarkan musik 20-30 menit setiap hari. Usahakan dalam keadaan duduk atau berbaring sambil memejamkan mata dan aturlah nafas serileks mungkin. Lebih baik gunakan headphones agar tak terganggu suara lingkungan sekitar.

Konser Musik 'Back To Gamelan'



29/06/2010 08:14:03
KONSER musik berlabel 'Back To Gamelan' digelar di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (1/7) malam pukul 19.30 WIB. Konser ini menampilkan 6 komposisi masing-masing berdurasi 15 menit. Pentas musik rangkaian Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XXII ini sebagai ajang pemusik muda mengembangkan seni gamelan di zaman modern. Pimpinan Produksi, Maryono mengatakan, konser musik ini merupakan pergelaran media ekspresi dan berkreasi para kompuser gamelan untuk mendinamisir dunia karawitan yang melibatkan musisi muda Yogya. Sedangkan, konser 'Back To Gamelan' bakal menampilkan repertoar 'Wesi Wuni' dari SD Negeri Bakulan Bantul, 'Sengkut Gumregut' dari SMKN 1 Kasihan Bantul, 'Nirabhyasa' Karya Tulus, 'nDang nDing nDong' karya Welli, 'Saling Tarung' karya Wibowo dan 'Follow Me' karya Anon Suneko dari komunitas musik Andrawina.

Senin, 28 Juni 2010

Paramore dan 30 Seconds to Mars Rebut Empat Nominasi di Kerrang







Nominasi Kerrang! Awards 2010 telah diumumkan.

Band Paramore dan 30 Seconds to Mars bersaing ketat

dengan masing-masing empat nominasi.

Serunya lagi, kedua band yang tengah naik daun itu

bersaing di empat nominasi yang sama. Dua nominasi

akan dipilih lewat polling publik yaitu Best Live Band

dan Best International Band.

Dua nominasi lainnya adalah untuk Best Video dan

Best Album. 30 Seconds to Mars menjagokan video klip

'Kings and Queens' dan album 'This is War'.

Sementara Paramore nongkrong di nominasi yang sama

dengan video klip 'Brick by Boring Brick' dan album

'Brand New Eyes'.

"Wow! Sangat senang bisa bergabung. Terima kasih

kepada semuanya untuk terus membantu voting!,"

ujar Jared Leto, vokalis 30 Seconds to Mars, dilansir The List,

Kamis (24/6).

Acara final akan digelar pada 29 Juli 2010 di London.

Nama-nama band lain seperti Green Day, Metallica,

Lostprophets, Bullet for My Valentine, You Me at Six pun

ikut berkompetisi di ajang tahunan tersebut.

Sekedar informasi, Kerrang! Awards adalah ajang

penghargaan tahunan Inggris yang dibuat majalah

musik Kerrang!. Acara ini sudah mulai diadakan sejak

tahun 1993. Namun baru enam tahun kemudian, acara ini

menjadi buruan para pelaku musik. Slipknot adalah band

dengan penghargaan Kerrang! Awards terbanyak

yaitu 7 piala.

Disusul kemudian Lostprophets dan Marilyn Manson yang

sudah mengantongi 5 piala.

Sabtu, 26 Juni 2010

Endank Soekamti, Band Pop Punk Asal Yogyakarta

Tiga tahun lamanya absen dari hingar-bingarnya blantika musik, band pop punk asli Yogyakarta, Edank Soekamti yang berlokasi di kawasan Malioboro Yogya siap menggebrak di kasanah musik Indonesia.

Edank Soekamti band dengan alur musik riang dan lirik-lirik yang menyentil urat lucu. Boleh jadi ini yang membuat Edank Soekamti band dan lagu-lagunya yang mereka bawakan tetap nyaman dan ramah di telinga orang awam sekalipun.

Lewat tembangnya "Audisi" yang bercerita tentang mencari jodoh lewat audisi, dikemas dalam balutan musik pop punk - Edank Soekamti band menyapa pendengar radio di seluruh Indonesia dan Kamtis (sapaan fans Edank Soekamti) dengan lirik yang segar dan jenaka.

Itulah salah satu kekuatan Edank Soekamti band yang digawangi Eric (vocal & bass), Dorry (vocal & gitar) dan Ari (drum) - selain ngeband ketiga bujang keren asli Yogya punya aktifitas lain memiliki radio online, Soekamti FM yang akan menyiar langsungkan segala kegiatan yang berkaitan dengan show Endank Soekamti band ini.

Selain dari pada itu juga Arwana Return band asal Pontianak Kalimantan Barat dan Cappuccino band dengan hit lagunya 'Pacar Rahasia' menjadi soundtrack sebuah film televisi. (*)

Ahmad Dhani Buka "School of Rock" di "YOGYAKARTA"


Menggandeng sebuah lembaga pendidikan yang menjamur di tengah meningkatnya beban siswa, Ahmad Dhani (38) membuka sekolah musiknya di Yogyakarta. Seperti namanya, sekolah musik yang diresmikan pada hari Rabu (23/6/2010) itu diberi nama Ahmad Dhani School of Rock.

”Saya belajar musik hanya enam bulan. Belajar otodidak sejak 12 tahun. Apa yang saya pelajari dan pengalaman saya, saya formulasikan menjadi kurikulum sekolah ini,” ujar penyanyi yang bernama asli Dhani Ahmad Prasetyo itu.

Menurut pendiri grup musik Dewa 19 dan vokalis The Rock itu, bekal musik yang dipelajari secara informal sangat penting untuk kariernya. Bekal informal itu, bahkan, sama penting dengan bekal yang didapat secara formal lewat sekolah.

”Anak-anak mestinya punya dua talenta musik yang diasah secara formal dan informal,” ujar pemilik manajemen artis Republik Cinta itu.

Dhani mengaku sebagai pemusik yang lahir dari jalur informal. Dia memilih kota gudeg Yogyakarta tempat sekolah musik pertamanya karena potensi yang tersimpan di Kota Pendidikan ini berlimpah. Baru dibuka, 90 pelajar telah terdaftar. Mimpi menjadi pemusik tenar telah mendorong para siswa mendaftarkan diri di sekolah tersebut.

Lirik Tulisan Tangan John Lennon Terjual $ 1,2 juta


Lirik lagu "A Day in the Life" yang ditulis tangan oleh John Lennon terjual seharga 1,2 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 10,8 miliar pada acara lelang di Sotheby's di New York, jauh di atas harga yang diharapkan. Pembeli adalah penawar tertinggi yang menghubungi telepon dan tidak menyebutkan namanya. Lembaran lirik lagu ini sebelumnya milik Mal Evans, manager perjalanan group The Beatles, group yang digawangi oleh John Lennon sendiri.

Lirik lagu tersebut terdiri dari lembaran dua sisi kertas yang berisi catatan lirik yang ditulis dengan spidol dan tinta biru, catatan lirik lagu juga berisi beberapa koreksi dan catatan lain yang ditulis dengan tinta merah. "A Day in the Life" adalah lagu yang ditulis bersama Paul McCartney dan menjadi lagu terakhir The Beetles pada tahun 1967 dalam album "Pepper Sgt".

Majalah Rolling Stone menjadikan lagu "A Day in the Life" di nomor 26 pada kompilasi dari 500 lagu terbesar sepanjang masa. Album ini kemudian memenangkan empat penghargaan Grammy. Namun, BBC dilarang memutar lagu tersebut pada tahun 1967 karena lirik "I'd like to turn you on" ditafsirkan sebagai acuan untuk menggunakan narkoba.

Menurut rumah lelang, rekor sebelumnya untuk penjualan lirik lagu The Beatles adalah "All You Need Is Love", yang laku terjual dengan harga satu juta dolar AS atau sekitar Rp 9 miliar pada tahun 2005.(BBC/DES/AYB)

Kamis, 24 Juni 2010

Merawat Guitar



Tips Merawat Gitar
Berikut ini ada tips untuk merawat alat musik gitar yang disarikan dari portal gitaris. Berikut tipsnya.* Paling tidak seminggu sekali, bersihkanlah senar gitar Anda. Para peneliti beranggapan bahwa saat bermain gitar, tanpa disadari manusia mengeluarkan keringat cukup banyak dari tangannya. Ini karena kerja otak dan gerak tangan yang cukup menguras energi. Hal ini jarang disadari para gitaris.Lihatlah gitar Anda, apakah banyak daki di setiap permukaan yang dibatasi tiap fret-nya (fretboard). Itu disebabkan setelah bermain, senar gitar Anda terkena keringat Anda, juga kotoran, debu, dan lain lain. Apabila Anda tidak rajin membersihkan senar, juga akan timbul karat di senar yang menyebabkan suara menjadi cempreng dan fals.Senar gitar bisa dibersihkan dengan cara dilap dengan bahan kaus yang lembut. Bila perlu dibasahi dengan cairan string cleaner (pembersih senar) yang tersedia di toko-toko musik. Bersihkanlah senar gitar Anda di seluruh bagian senar.* Kendurkan SenarSelain membersihkan senar gitar, Anda juga perlu mengendurkan senar gitar bila tidak dipakai lama. Ini bertujuan agar neck gitar Anda tidak melengkung. Senar gitar yang disetel adalah tali yang ditegangkan, dan penegangan ini akan menarik dua sisi yang menegangkan. Pada gitar, tarikan akibat ketegangan lini bisa membengkokkan neck, walau kemungkinannya kecil.* Letakkan yang BenarMeletakkan gitar yang benar adalah terlentang, dengan bagian neck bersenar menghadap ke atas. Biasanya, setelah memainkan gitar, orang akan meletakkan gitar berdiri, yakni posisi ujung neck bagian atas ditempelkan di dinding atau diletakan miring di lantai.* Bersihkan GitarHal ini sangat tidak baik untuk gitar karena akan membuat neck bengkok perlahan-lahan. Bila Anda memiliki studio atau panggung pertunjukan yang berisikan alat-alat musik, ingatkan kepada segenap pemain agar meletakkan gitar dengan benar.* Buatlah KinclongPunya gitar kinclong (mengkilap) siapa yang tidak suka. ah untuk membuat gitar mengkilap, cukup dilap dengan bahan kaus, baik bodi, neck, senar, dan seluruh bagian gitar. Untuk bagian pick-up di bawah senar yang agak susah dibersihkan debunya, bisa menggunakan kuas cat.* Ganti SenarJika senar Anda sudah berkarat, gantilah. Jika tidak, bukan hanya tidak enak dimainkan, tapi warna suaranya juga menjadi tidak keruan, dan merusak fret gitar. Selain itu, jari-jari kita juga bisa sakit. Belum lagi kalau senar itu putus dan kemudian melukai tangan kita.Biasakan untuk mengganti senar gitar satu set sekaligus, 6 buah. Hal ini untuk mencegah belangnya warna suara antara senar baru dan senar lama. Jadi bila senar Anda sudah lama dan putus salah satunya, disarankan mengganti semuanya.* Bersihkan FretboardFretboard adalah tempat bersarangnya daki akibat keringat dari jari dan kotoran. Jika dibiarkan terlalu lama, bisa manjadi kerak. Setiap Anda mengganti senar, sekalian bersihkan fretboard-nya dengan pick gitar, lalu lap dengan bahan kaus.* Jangan DibantingJangan suka membanting gitar Anda karena akan memengaruhi suara dan bodi gitar. Apalagi gitar merupakan alat musik yang lumayan mahal, kecuali gitar-gitaran source.

Slash Berhenti Merokok?


Legenda gitaris Saul Hudson (44) atau lebih dikenal sebagai Slash santer dikabarkan telah berhenti merokok. Penyebabnya karena kematian ibundanya, Ola Hudson, tahun lalu, dan karena pneumonia yang ia derita.

Kabar itu sudah tersiar saat ia punya anak tahun 2002. Namun, banyak penggemarnya tidak percaya Slash akan berhasil melakukannya mengingat rokok sudah menjadi
trademark Slash.

Berbagai sumber berita menyebutkan, mantan gitaris itu sudah tidak merokok setahun ini. Motivasi berhenti merokok karena ia melihat ibundanya ketika berjuang di rumah sakit melawan kanker paru-paru dan akhirnya meninggal.

”Saya sudah berhenti merokok setahun ini. Sebelumnya saya pernah bertekad berhenti merokok saat kami punya bayi. Istri sering bilang kalau bayi kami baunya seperti asbak,” katanya.

Slash memiliki dua anak dari istrinya, Perla Ferrar. Ia sempat berhenti, tetapi mulai lagi merokok. ”Kemudian ibu saya meninggal karena kanker paru-paru dan saya juga kena pneumonia. Sejak itu berhenti lagi,” katanya.

Menurut Slash, sebenarnya tak terlalu sulit untuk berhenti merokok jika mau. Sebagai pengganti aktivitas, kini tangannya selalu sibuk ber-Twitter ria.

Hebat.. hebat..

Rabu, 23 Juni 2010

Eminem Tak Mau Kecanduan Narkoba Lagi


Pernah kecanduan narkoba membuat rapper Eminem kapok. Ia pun hingga kini masih rutin menjalani konsultasi agar tidak kembali kecanduan.

Adalah Hailie Jade Scott, putri Eminem berusia 5 tahun, yang membuat rapper tersebut sadar. Ia sadar harus menjadi ayah yang baik untuk Hailie dan kedua putri angkatnya, Alaina 'Lainey' Mathers dan Whitney.

"Apa yang dapat membuat saya bertahan? Yaitu anak-anak saya, dan bertemu konsultan rehabilitasi setiap minggunya. Saya sudah bersih sejak dua tahun lalu," ungkap bintang film '8 Mile' dilansir CNN, Jumat (18/6/2010).

Pria berusia 37 tahun itu baru saja merilis album 'Recovery' yang bercerita tentang perjuangannya melawan narkoba. Ia sempat hampir meninggal saat overdosis akibat mengkonsumsi Metadhone di tahun 2005.

"Saya pernah menggunakan Vicodin, Valium, dan Ambien. Yang terakhir yang membuat saya overdosis adalah Metadhone. Saya tak tahu itu adalah Metadhone, yang ada pikiran saya adalah menelan obat apa saja yang orang lain berikan," kisahnya.

Keluar masuk panti rehabilitasi bukan hal baru bagi Eminem. Namun itu tidak membuatnya malu. Eminem tidak mau lagi ketagihan mengkonsumsi narkoba.

Penyebab Kematian Drummer A7X Terungkap


Los Angeles - Drummer band A7X, Jimmy Owen Sullivan alias The Rev ditemukan tak bernyawa pada 28 Desember 2009 lalu. Kini penyebab kematian The Rev pun terungkap.

The Rev dipastikan menghembuskan nyawa karena overdosis. Laporan pemeriksaan racun pada jenazah The Rev menunjukan adanya komplikasi kelebihan Oxycodone, Oxymorphone, Diazepam/Nordiazepam dan juga etanol.

Dilansir NME, Kamis (10/6/2010) petugas otopsi Orange Country, Mitchell Sigal mengungkapkan bahwa The Rev juga mengalami pembesaran hati. Masalah tersebut bisa jadi penyebab utama kematian sang drummer.

Avenged Sevenfold akan meneruskan perjuangan mereka setelah sepeninggal The Rev. Mike Portnoy, drummer Dream Theater direkrut sebagai additional untuk tur mereka.

"Setiap hari, orangtuanya dan keluarganya di Avenged Sevenfold tersenyum mengenang kenangan manis yang mereka punya dari Jimmy dan penggemarnya di seluruh dunia mengenang karyanya setelah sepeninggalannya," tutur Larry Jacobson, manajer A7X.

Kamis, 17 Juni 2010

Bondan Feat Fade2Black, 'FOR ALL' dan Atribute To Gesang


Bondan Prakoso kembali berkolaborasi dengan Fade2Black. Setelah sukses dengan beberapa lagu mereka, kali ini mereka siap meluncurkan album ketiga. Istimewanya, mereka adalah satu di antara sekian musisi yang masih peduli dengan nilai musik Nusantara yang kebanyakan didominasi genre melayu pada saat ini.

Bondan featuring Fade2Black lantas memilih Bentara Budaya untuk merilis album terbaru berjudul FOR ALL. Mereka juga mempersembahkan momen tersebut untuk menghormati almarhum Gesang. Pilihan berkolaborasi pun jatuh ke kelompok keroncong Tugu membawakan Keroncong Protokol dan Bengawan Solo. Walaupun hujan turun, para Rezpector - nama fans mereka, tetap setia memberikan dukungan.

[Info untuk Anda: "Semua berita bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda,

"Kita launching album ketiga, sesuai dengan judulnya FOR ALL, dari 11 lagu genrenya beda-beda, tema kita mengangkat musik-musik era dulu, di mana di tahunnya pernah tenar seperti punk melodik tahun 1970-an," terang Bondan di Bentara Budaya, Jakarta, Rabu (16/6).

Disinggung mengenai multi genre yang dimaksud, mantan penyanyi cilik ini tidak yakin untuk menjelaskannya. "Saya basic-nya punk rock, tapi di sini saya sebagai penyanyi, pencipta lagu juga. Di sini bukan hanya punk, keroncong, hip hop, banyak unsur di album gue ini," katanya yang juga melibatkan sang ayah, Sisco Barata yang bertugas mengisi trombone di beberapa lagu.

FOR ALL sendiri diakui Bondan merupakan tema yang paling penting saat ini. Simple, tapi mengandung arti yang dalam. "Saat FOR ALL dipilih, terdengar mudah tapi saat prosesnya sangat sulit. Kita meng-combine segala genre, maksudnya rap bisa ditaruh di mana saja," terangnya.

Pun begitu, tidak ada kesulitan bagi Bondan dan ketiga personel Fade2Black yang digawangi Tito, Ari, dan Eza ini. "Tidak semua genre ya, karena banyak banget di dunia, jadi hanya beberapa saja. Kesulitannya menemukan nafas di setiap musiknya, kaya komposisi seperti apa, ya agak sedikit kelabakan lah," pungkas pelantun Ya Sudahlah ini.

Kamis, 10 Juni 2010

'Ariel Peterporn' Semarakkan Aksi Endank Soekamti


Jakarta - Band Endank Soekamti menjadi penutup di konser 'Plug & Play' di Hard Rock Cafe, Jakarta, Rabu (9/6/2010) malam. 'Ariel Peterporn' pun menyemarakkan aksi mereka.

"Senangnya kita di sini juga ditonton teman kita berinisial A yang lagi duduk ngebir di ujung sana. Malam mas Ariel Peterporn," ujar Dori, vokalis sekaligus gitaris Endank Soekamti usai memainkan lagu 'Bau Mulut' untuk membuka konser.

Aksi mereka dimulai pukul 22.51 WIB setelah sebelumnya tampil Kunokini, Zeke Khaseli, The Authentic dan Om Bagus. Kunokini tampil sederhana membuka acara 'Plug & Play'. Diteruskan aksi Zeke Khaseli yang naik panggung dengan mengenakan topeng.

The Authentic dan Om Bagus juga cukup mencuri perhatian. The Authentic mengajak penonton yang kebanyakan adalah fans berat Endank Soekamti (Kamties) berdansa dengan alunan musik reggae. Om Bagus pun membuat mereka tercengang. Band selingkuhan Bagus 'Netral' itu membawakan lagu rock dengan lirik menggelitik.

Kembali ke aksi Endank Soekamti, band punk asal Yogyakarta itu kemudian membawakan single terbarunya, 'Audisi'. Para penonton pecah di lantai dansa. Mereka "bergulat" satu sama lain dan bersenyum bersama.

Kerusuhan-kerusuhan kecil sempat terjadi namun tidak membuat acara berantakan. Lagu Endank Soekamti menyatukan mereka dengan kembali berdansa.

"Tolong stop bicarakan soal Ariel karena dia sudah minta maaf. Dia minta maaf karena videonya jelek," ucap Erix, sang bassis.

Suasana jadi semakin kompak ketika mereka membawakan lagu 'Long Live my Family'. Penonton bernyanyi semua dan mengacungkan tangan ke udara. Kehangatan pun makin terjalin lewat lagu dari album terbarunya tersebut, 'Soekamti.com'.

'Pejantan Tambun' menutup perjumpaan pada pukul 23.35 WIB. Dengan tertib Kamties pun meninggalkan arena konser yang digelar Trax Magazine tersebut. Para Kamties yang hadir malam itu membawa bendera masing-masing yang dikibarkan di lantai 2 Hard Rock Cafe. Di antaranya berasal dari daerah-daerah di Jakarta, Indramayu bahkan Semarang.

Rabu, 09 Juni 2010

Kunto Hartono Kejar Rekor Dunia Drummer 135 Jam


Penabuh drum Kunto Hartono siap berjuang keras mengejar rekor dunia penabuh drum nonstop selama 135 jam, yang rencananya akan dilakukan di pusat perbelanjaan Kapas Kampung Plaza Surabaya 26 Juni hingga 3 Juli 2010 mendatang.

Ditemui di Surabaya, Minggu (06/06), Kunto mengatakan pemecahan rekor dunia ini merupakan yang kedua kali dilakukan, setelah yang pertama pada 2004 dengan waktu 74 jam nonstop bermain drum di Jakarta.

Rekor dunia Kunto Hartono tersebut telah tiga kali dipecahkan musisi luar negeri dan yang terakhir oleh penabuh drum asal Amerika Serikat, Russ Puger, yang tercipta pada Maret 2009 selama 120 jam nonstop.

"Ini bukan pekerjaan mudah dan perlu fisik yang sangat prima untuk melakukannya. Saya sudah lima tahun lebih menyiapkan agenda pemecahan rekor dunia ini, setelah keberhasilan yang pertama pada 2004," katanya.

Kendati berprofesi sebagai penabuh drum, Kunto Hartono yang kini berusia 33 tahun itu, mengaku bukan seorang artis atau musisi terkenal. Namun dirinya punya keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. "Karena itu, saya membutuhkan dukungan dari masyarakat Indonesia, termasuk pemerintah," katanya.

Menurutnya, dukungan dan perhatian dari pemerintah sangat diharapkan, mengingat besarnya dana yang dibutuhkan untuk kegiatan pemecahan rekor dunia tersebut. Sampai saat ini dana sponsor masih sangat minim, sementara dana untuk kegiatan ini mencapai Rp1,7 miliar. "Saya sudah berusaha mencari bantuan dari berbagai instansi pemerintah, tapi belum berhasil," tambah Kunto.

Selain untuk operasional selama kegiatan yang berlangsung nonstop selama satu minggu, dana itu juga digunakan untuk mendatangkan ofisial "Guinness World Record" yang bermarkas di London, Inggris ke Surabaya.

"Dananya memang besar, tapi semua yang saya lakukan demi kebanggaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Tidak banyak orang yang bisa memecahkan rekor dunia, karena prosesnya memang sangat sulit dan berat," ujar Kunto.

Terkait persiapan, Kunto Hartono mengaku terus mengasah fisik dan mental serta berlatih dengan band-band dari Surabaya, Malang dan Medan.

"Saya juga sudah melakukan pemeriksaan medis di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya dan dinyatakan sangat sehat," katanya menambahkan.

General Manager Kapas Krampung Plaza (Kaza) Surabaya, R.E. Sudrajat, menambahkan pihaknya mendukung penuh rencana Kunto dengan menyediakan tempat untuk kegiatan pemecahan rekor dunia tersebut.

"Kunto Hartono adalah aset besar yang dimiliki bangsa Indonesia dan sudah selayaknya mendapat dukungan semua pihak," kata Sudrajat di sela-sela pembukaan pusat perbelanjaan tersebut. (ant/dar)

Senin, 07 Juni 2010

Sejarah Festival Woodstock (2)




Festival Woodstock (Woodstock Music and Art Fair) adalah konser yang diadakan di tanah peternakan Max Yasgur yang luasnya 240 hektare di Bethel, New York dari 15 Agustus hingga 18 Agustus 1969. Bethel (Sullivan County) terletak 69 km barat daya desa Woodstock, New York yang berbatasan dengan Ulster County.
Sejarah

Festival Woodstock merupakan simbol budaya tandingan di akhir tahun 1960-an hingga awal 1970-an sekaligus zaman hippie. Sejumlah 32 musisi terkenal waktu itu tampil dalam konser yang berlangsung pada akhir pekan di tengah cuaca yang kadang-kadang turun hujan. Festival tahun 1969 secara luas dianggap sebagai salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah musik pop, dan masuk ke dalam "Daftar 50 Peristiwa yang Mengubah Sejarah Rock and Roll" versi majalah Rolling Stone.

Jalannya festival ini direkam dalam film dokumenter berjudul Woodstock produksi tahun 1971. Selain itu, rekaman konser dirilis dalam bentuk album musik film, Woodstock: Music from the Original Soundtrack and More. Joni Mitchell juga menulis lagu "Woodstock" untuk memperingati Festival Woodstock. Lagu ini menjadi hit setelah dinyanyikan kembali oleh Crosby, Stills, Nash & Young.

Blink 182 : Bikin Film Dokumenter

Yang ngaku fans berat Blink 182 harus punya item yang satu ini!

Bener banget! Buat kalian yang ngaku penggemar Blink 182 sepertinya musti siap-siap punya item yang satu ini. Nggak lain adalah Blinkumentary, sebuah film dokumenter yang berisikan tentang perjalanan tur dan kegiatan rekaman yang Tom Delonge, Mark Hoppus dan Travis Barker lakukan ketika reuni kemarin.

Handsome Randsome yang nggak lain adalah perusahaan rekaman yang mengerjakan proyek ini mengungkapkan jika rekaman ini dikerjakan selama Blink 182 menjalankan tur musim panas tahun lalu dan mereka akan mengusahakan akan merilis DVD ini sebelum Blink 182 memulai tur Eropa mereka pada bulan Agustus nanti.

Wah, sebentar lagi nih! Jadi nggak sabar! (*)

Pengertian Musik



Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:

  • Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.
  • Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
  • Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Ada beberapa pendapat mengenai musik, diantaranya :
  • Aristoteles mengatakan bahwa musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
  • Herbert Spencer, seorang filsuf Inggris mempertimbangkan musik sebagai seni murni tertinggi yang terhormat. Dengan demikian musik adalah pengalaman estetis yang tidak mudah dibandingkan pada setiap orang, sebagaimana seseorang dapat mengatakan sesuatu dengan berbagai cara
  • Menurut ahli perkamusan (lexicographer) musik ialah: ”Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional”
  • Romain Rolland berpendapat bahwa musik adalah suatu janji keabadian.
  • Sydney Smith musik ialah satu satunya pesona termurah dan halal di muka bumi.
  • Goethe berpendapat bahwa musik mengangkat dan memuliakan apa saja yang diekspresikannya.
  • Mendelssohn meyakini bahwa musik dapat mencapai suatu wilayah yang kata-kata tidak sanggup.
  • Tchaikovsky berkata bahwa musik adalah ilham yang menurunkan kepada kita keindahan yang tiada taranya.
  • Prier mengatakan musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.
Namun terlepas dari semua itu, penulis melihat bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk berpendapat mengenai pengertian musik. Itu tergantung dari sudut pandang seseorang, latar belakang seseorang, kepribadian seseorang, lingkungan dan banyak lagi faktornya. Mungkin bisa di bilang juga, musik adalah sesuatu yang abstrak. Bisa dirasakan atau di dengar namun tidak bisa di ungkapkan. Sama hal nya dengan perasaan hati seperti sedih, kesal, marah, cinta, dan lain-lain. Kita tahu apa itu sedih, apa itu cinta, tapi setiap orang akan berbeda dalam mendefinisikannya ataupun mengungkapkan pendapatnya.

Mungkin disini penulis ingin mengambil sebuah kesimpulan tentang musik meskipun kesimpulan ini penulis yakini berbeda dengan kesimpulan anda. " Musik adalah Kesatuan bunyi yang beraturan dan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi seseorang yang merasakan ataupun mendengarnya ".

Info Musik : 5 Fakta Musik Indonesia Membosankan?

Berikut ini merupakan fakta-fakta yang terjadi di sekitar kita, yang mengakibatkan dunia musik Indonesia menjadi membosankan, antara lain :




Plagiat
Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.

Di Indonesia sendiri banyak plagiator-plagiator yang tidak mengakui bahwa dirinya plagiat (meskipun banyak juga yang tidak plagiat, namun pamor mereka kalah oleh yang plagiat), baik itu penyanyi solo, group band, pengarang lagu dan banyak lagi. Mereka beralasan, hanya meng-influence aliran/genre musiknya saja, dan itu sudah menjadi satu senjata andalan bagi mereka untuk beralasan. Dan ketika salah satu penyanyi solo atau group band sukses dengan ke-plagiator-annya, maka yang lain sepertinya berlomba-lomba untuk mengikuti jejak plagiator sukses tersebut. Dan akhirnya, semakin membosankan musik Indonesia.

Note : Di sini saya tidak akan menampilkan contoh dari plagiator-plagiator tersebut, demi menjaga nama baik mereka. Mungkin dari rekan-rekan pastinya sudah tahu siapa saja dan group band mana saja yang jelas-kelas telah menjadi plagiator.




Lip-sync
Lip-sync atau lip-synch adalah istilah teknis untuk pencocokan gerakan bibir dengan suara. Dalam sebuah konser musik atau siaran langsung di televisi, lip sync merupakan hal yang kontroversial.

Di negara China, kementrian kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan tentang lip sync pada bulan Agustus 2009. Kementerian mengeluarkan kebijakan itu karena menilai bernyanyi lip sync termasuk kebohongan publik. Dan sebulan dari itu, dua penyanyi China, Starlets Yin Youcan dan Fang Ziyuan kedapatan hanya bercuap-cuap saat mereka konser di Provinsi Sichuan. Mereka di denda sekitar 80 ribu yuan atau RRp. 110 juta sekaligus menjadi korban pertama kebijakan kementrian kebudayaan. Kebijakan itu dikeluarkan karena pada tahun 2008, panitia Olimpiade Beijing melakukan tindakan kontroversial. Memasang gadis muda yang bernyanyi lip sync saat upacara pembukaan Olimpiade. Panitia beralasan tindakan itu dilakukan karena penyanyi sebenarnya tidak cukup cantik untuk ditunjukkan ke seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, lip sync menjadi sesuatu yang wajar dan pelaku nya pun sepertinya nyaman-nyaman saja (yang penting di bayar kata "mereka"). Banyak acara-acara pagelaran musik yang menggunakan "jasa" lip sync, baik itu di siarkan langsung oleh televisi maunpun tidak. Dan acara tersebut sukses menyedot penonton dan menaikkan rating acara tersebut mengakibatkan menjamurnya acara "lip sync show" di berbagai stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia. Namun, banyak juga acara-acara konser musik yang tidak menggunakan "jasa" lip sync, seperti : indiefest, soundrenalin, dan banyak lagi.





Tema Lagu Yang Sama
Dalam hal pemilihan judul lagu, hampir semua penyanyi, group musik, ataupun pencipta lagu memiliki tema yang sama. Ini membuat semakin membosankannya musik di Indonesia. Ketika seorang penyanyi atau group musik memiliki sebuah lagu yang sukses dengan tema, misalkan "selingkuh", maka dengan serempak penyanyi atau group musik yang lain membuat lagu dengan tema tersebut (meskipun tidak semua, tetapi kebanyakannya begitu). Mereka mencoba peruntungannya dengan tema lagu tersebut, meskipun dengan musik seadanya. Dan ini sangat-sangat menyedihkan.



Pemaksaan Karakter
Mungkin hanya di Indonesia saja yang memiliki aktris/aktor segala bidang. Pemain sinetron, penyanyi, pemain film layar lebar, penulis lagu, presenter, dan sebagainya bersatu dalam satu karakter. Mereka menyebutnya "Aktris/aktor Serba Bisa". Apakah dengan begitu, bisa disebut "serba bisa"? Belum tentu!. Karena banyak contoh yang memperlihatkan ke-lucu-an tersebut. Seseorang yang tidak memiliki bekal, bahkan bakat dalam dunia musik di paksakan untuk terjun kedalam dunia musik, maka yang terjadi adalah ke-lucu-an. Mereka menggunakan label keartisannya untuk mendongkrak popularitas di dunia musik. Memang itu hak mereka untuk berbuat seperti itu, tapi apakah mereka melihat hak orang lain?!. Namun, banyak juga yang asalnya terjun di dunia perfilm-an yang akhirnya hijrah ke dunia musik dan sukses.

Selain dari kalangan artis, banyak juga dari sekelompok orang yang mencoba untuk sukses di dunia musik. Dan bagi mereka yang tidak memiliki bakat dalam dunia musik, akhirnya akan tenggelam seiring dengan bermunculannya sosok-sosok yang memiliki bakat di dunia musik.


Kekuasaan Ada di Tangan Major Label
Mungkin inilah penentu seseorang atau sekelompok orang sukses atau tidaknya mereka dalam dunia musik. Dan ini merupakan fakta yang sangat jelas. Major Label-lah yang mengelola rekaman suara dan penjualannya, termasuk promosi dan perlindungan hak cipta. Mereka biasanya memiliki kontrak dengan artis-artis musik dan manajer mereka. Dan sepertinya sudah tidak perlu di jelaskan lagi, bagaimana major label - major label yang ada di Indonesia, sudah tahu sama tahu. Kekuasaan Major Label bisa sampai ke kreativitas atau improvisasi para musisi yang di kontraknya (mungkin di Indonesia saja). Dan hampir semua Major Label di Indonesia seperti itu!

Namun di luar fakta di atas, penulis hanya ingin menyampaikan sedikit kritik tanpa maksud menyinggung atau melecehkan seseorang, sekelompok atau bahkan negara sendiri. Ini demi kemajuan Musik Indonesia. Dan bagi seseorang, sekelompok atau yang lainnya, yang merasa tersinggung atau tercemarkan nama baiknya, saya mohon maaf. BANGUN! MUSIK INDONESIA!

Minggu, 06 Juni 2010

Love On The Rocks


Tak selamanya cinta manis. Album produksi Warner Music Indonesia ini dapat menemani Anda, mencari penawar kegetiran rasa itu. Menumbuhkan kembali rasa percaya, bahwa bagaimanapun cinta itu akan tetap ada.

Di album ini, Warner Music Indonesia mengompilasi 18 lagu bernuansa power ballad terpopuler pada era akhir '80-an dan awal '90-an.

Sebut saja sejumlah tembang slow-rock yang dibesut Saigon Kick, 'Love is On The Way', 'Wind of Change' dari Scorpions, atau 'When I See You Smile' milik Bad English. Ketiga tembang tersebut seringkali bertengger di chart Billboard Amerika pada eranya.

Tak kalah populer, hits akustik emosional yang ditelurkan Extreme, 'More Than Words' juga mendapat tempat di album kompilasi ini. White Lion dan Mr. Big masing-masing juga ikut menyumbang satu hits akustiknya, 'When The Children Cry' dan 'To Be With You'.

Intensnya cinta makin terasa. Apalagi dengan sisipan tembang-tembang yang mungkin akan mengingatkan Anda pada hits-hits band rock lokal seperti Dewa 19, Powerslave, atau Voodoo. Misalnya, 'I Remember You' yang dipopulerkan Skid Row, 'Carrie' milik Europe, atau 'High Enough' besutan Damn Yankees. Bila ditelaah, hits-hits tersebut memang sedikit banyak mempengaruhi pattern musik rock lokal.

Beralih ke yang muda, hits 'I Live My Live For You' milik Firehouse yang dirilis pada album '3' tahun 1995 dan 'What's Up'-nya 4 Non Blondes bisa jadi dua tembang termuda pada album kompilasi ini.

Dilihat dari materinya yang didominasi tembang slow-rock dan ballad-rock, album ini sepertinya memang ditujukan WMI bagi penggandrung musik rock lokal sejak terlepas dari maraknya disko '80-an sampai era Jon Bon Jovi di awal hingga pertengahan '90-an.


Love On The Rocks
1. Saigon Kick - Love Is On The Way
2. Scorpions - Wind of Change
3. Skid Row - I Remember You
4. Extreme - More Than Words
5. Europe - Carrie
6. Firehouse - I Live My Live For You
7. Mr Big - To Be With You
8. 4 Non Blondes - What's Up
9. Damn Yankees - High Enough
10. White Lion - When The Children Cry
11. Whitesnake - Is This Love
12. Bad English - When I See You Smile
13. Survivor - The Search Is Over
14. Warrant - Heaven
15. Toto - I Won't Hold You Back
16. Journey - Faithfully
17. Kansas - Dust In The Wind
18. Alias - More Than Words

Konser Musik MTV Sempat Diwarnai Keributan


Konser MTV Exit (End Exploitation and Trafficking) yang semula diadakan sebagai kampanye anti perdagangan manusia sempat diwarnai keributan. Tawuran sempat terjadi di tengah ribuan penonton yang memadati Lapangan ABC Senayan, Minggu 6 Juni 2010.

Entah siapa yang memulai keributan, tiba-tiba di tengah keramaian terjadi tawuran antara penonton saat The Changcutters tampil di atas panggung. Penonton saling lempar botol minuman. Tidak hanya itu, ada juga yang saling adu jotos, bahkan menjadikan ikat pinggang sebagai senjata.

Petugas keamanan dari Polda Metro Jaya dan aparat TNI pun segera bertindak memisahkan, namun keributan tidak berhasil diredakan. Salah seorang petugas kepolisian bahkan sempat melepaskan tembakan peringatan.

Penonton yang tidak terlibat pun menjadi panik dan saling dorong. Kepanikan ini kemudian merobohkan pagar pembatas yang memisahkan dengan panggung tempat peralatan siaran langsung berada.

Penonton pun kemudian berhamburan masuk, namun dihalau keluar lagi oleh petugas keamanan. Sempat terlihat satu penonton yang jatuh pingsan dan diamankan oleh petugas keamanan ke belakang panggung.

Dari atas panggung, panitia berusaha menenangkan massa. Beruntung, keributan ini hanya berlangsung sekitar 15 menit. Setelah band Tipe Ex tampil di atas panggung, keadaan pun kembali normal. (hs)

Sabtu, 05 Juni 2010

Apa dan Siapa di balik Festival Woodstock?


I'm going on down to Yasgur's farm

I'm going to join in a rock 'n roll band

- Joni Mitchell, "Woodstock"

Agustus adalah bulan mengingat Woodstock bagi mereka yang mencintai musik. Baris kata di atas adalah potongan lirik dari lagu Joni Mitchel, seorang penyanyi terkenal di akhir era 60-an dan awal 70-an. Lagu itu dinyanyikan di atas panggung Woodstock yang sangat terkenal, dan menjadi hit setelah dinyanyikan kembali oleh Crosby, Stills, Nash & Young.



Untuk penikmat dan pelaku dunia musik, adalah “dosa besar” jika tidak tahu Woodstock, atau minimal paling tidak pernah mendengarnya. Festival Woodstock adalah konser musik yang diadakan di tanah peternakan Max Yasgur yang luasnya 240 hektare di Bethel, New York dari 15 Agustus hingga 18 Agustus 1969. Bethel (Sullivan County) terletak 69 km barat daya desa Woodstock, New York yang berbatasan dengan Ulster County. Satu nama yang paling kentara dari Woodstock adalah Max Yasgur, seorang petani Yahudi yang kemudian menjadi terkenal karena tanah pertaniannya yang luas itu dipakai untuk arena konser.
Woodstock sendiri diadakan sebagai sebuah bentuk pelampiasan generasi muda AS yang saat itu membutuhkan begitu banyak kebebasan. Selain itu, Woodstock dijadikan sebagai media untuk mengkritik pemerintah AS. Tahun 1959 perang Vietnam begitu sensitif di AS, sama seperti perang Afghanistan sekarang.
Generasi muda AS yang berumur di bawah 30 tahun yang hidup di era akhir 1960-an hingga pertengahan 1970-an, muncul sebagai counter culture terhadap budaya kemapanan. Isu rasial, Perang Dingin dan ancaman perang nuklir adalah pemicu lain dari munculnya generasi ini. Ia seakan menjadi bom yang siap meledak sewaktu-waktu. Tidak heran, jika kemudian anak-anak muda ini disebut Flower Generation (Generasi Bunga).
Namun di balik itu, terjadi banyak hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menghadiri festival itu. Misalnya saja seks bebas. Tercatat 2 anak manusia dipastikan lahir karena hubungan seks bebas dari para penggemar rock tersebut. Artinya, ketika itu, seks dilakukan cukup serempak, dan Anda tinggal memilih dengan siapa, jika Anda mau! Selain seks bebas, juga narkoba. Narkoba menjadi salah satu yang favorit dilakukan pendatang di Woodstock. Minuman keras sudah menjadi biasa.

Musical Instrument : Guitar


Gitar adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari-jemari tangan atau sebuah plektrum (alat petik gitar). Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar.

Gitar bisa berupa gitar akustik atau listrik, atau gabungan keduanya.

Sejarah Gitar
Keaslian gitar tidak dapat dilihat dari keantikannya. Beberapa ahli merasa alat ini berasal dari benua Afrika, dimana banyak Replika modern dalam bentuk kotak bulat seperti kulit kerang dengan Gut / benang benang sutera, di banyak daerah benua itu. Ahli lain menemukan alat ini dalam bentuk kaca di relief relief batu tua di zaman Asia Tengah dan Asia Kuno. Bahan pemikiran lain juga timbul dengan ditemukannya vas vas Yunani Kuno yang bercorak. Greek Strings mungkin adalah alat pertama yang dikatagorikan sebagai gitar. Gitar modern kemungkinan berakar dari gitar Spanyol, tetapi berbagai jenis gitar seperti instrumen instrumen yang kita bisa saksikan dilukisan lukisan pada zaman Medieval dan Renaiassance yang banyak terdapat diseluruh Eropa.
Gitar pertama kali diciptakan oleh Antonio de Torres Juardo yaitu seorang bangsa Spanyol pada abad ke-19. Instrumen ini mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai alat musik solo (melodis) dan sebagai alat musik pengiring (harmonis). Pada tahun 1986 seorang yang berasal dari Inggris bernama Bill Aitken menciptakan inovasi pada gitar yang cukup mengejutkan yaitu menciptakan Synthaxe Guitar. Synthaxe guitar adalah singkatan dari 2 kata yaitu Synthesizer dan Axe, dengan kata lain suara yang dihasilkan dari gitar ini seperti Synthesizer, gitar ini dilengkapi dengan Sensors Strings yaitu sensor senar dan beberapa modul MIDI.

Jenis Gitar
The Pick Guitar
The Pick guitar dimainkan dengan memetik senar dengan sebuah pick, dimana pick ini bentuknya bulat pipih seperti buah Almond yang terbuat dari tempurung penyu atau plastik.
Perbedaan gitar jenis ini adalah terdapat 2 buah lubang suara yang berbentuk S-Shaped pada badan bagian depan gitar. Senarnya terbuat dari kawat dan tersambung pada Tailpiece / ujung pengikat senar. Fingerboard / leher gitar berdekatan dan ditandai dengan garis besi / namanya Frets. Frets merupakan tempat dimana jari tangan sebelah kiri menekan senar. Gunanya untuk mempermudah bagi pemain untuk mencari not not dan bermain dengan irama.

Sejak pertengahan dekade 30-an, Pick Guitar telah dibuat / diubah menjadi Electric Guitar dengan memasang Contact Microphone dibawah senar atau Pickups. Kemudian Pickup itu disambungkan dengan Loudspeaker. The Pick Guitar dan Electric Guitar yang paling sering digunakan dalam musik Jazz, band band dansa dan grup Rock.

Pada umumnya, gitar mempunyai jumlah dawai 6; lalu muncul gitar dengan 12 dawai yang lebih lazim digunakan dalam kancah musik country. Pada dekade 50-an, muncul gitar dengan dua neck (fretboard); yang satu berdawai 6 dan satunya berdawai 12 (seperti yang sering digunakan oleh John McLaughlin). Kemudian muncul pula gitar berdawai 7 (seperti yang biasa dipakai oleh Bucky Pizzarelli), bahkan muncul pula gitar berdawai 10. Elektrik gitar lalu berkembang; Solid-Body (seperti yang sudah dijelaskan diatas tanpa bunyi resonansi, hingga benar-benar suara elektrik) jenis gitar hollow-body dan semi-hollowed. Jenis elektrik gitar seperti itu lazim digunakan dalam kancah musik rock / pop. Jenis elektrik gitar tersebut pun berlanjut dengan penggunaan aneka macam sound effect.

Bagian dari Electric Guitar

Gitar adalah unsur terpenting dalam sebuah band. Gitar yang kita kenal di zaman sekarang ini mempunyai jenis dan bentuk yang beraneka ragam. Tetapi yang akan kita bahas kali ini adalah inti dari bagian-bagian guitar.

The Finger-Style Guitar
The Finger-Style Guitar dimainkan dengan memetik senar dengan jari jari. Senar senarnya terbuat dari Nylon, Sutera dan kawat. Gitar ini mempunyai satu lingkaran lubang suara. The Fingerboard mempunyai Frets seperti Pick Guitar tetapi lebih lebar. Banyak karya dari para maestro klasik, diantaranya Bach dan Chopin, telah diaransemen untuk gitar. Gitar, baik yang The Finger-Style Guitar ataupun The Pick Guitar, kerapkali menjadi favorit bagi penyanyi lagu lagu daerah. Sebuah bentuk musik gitar yang popular tapi sulit adalah Flamenco, tarian Gypsy Spanyol.

Rock Music


Rock music is a genre of popular music that entered the mainstream in the 1950s. It has its roots in 1940s and 1950s rock and roll, rhythm and blues, country music and also drew on folk music, jazz and classical music. The sound of rock often revolves around the electric guitar, a back beat laid down by a rhythm section of electric bass guitar, drums, and keyboard instruments such as Hammond organ, piano, or, since the 1970s, synthesizers. Along with the guitar or keyboards, saxophone and blues-style harmonica are sometimes used as soloing instruments. In its "purest form", it "has three chords, a strong, insistent back beat, and a catchy melody."

In the late 1960s and early 1970s, rock music developed different subgenres. When it was blended with folk music it created folk rock, with blues to create blues-rock and with jazz, to create jazz-rock fusion. In the 1970s, rock incorporated influences from soul, funk, and Latin music. Also in the 1970s, rock developed a number of subgenres, such as soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, and punk rock. Rock subgenres that emerged in the 1980s included new wave, hardcore punk and alternative rock. In the 1990s, rock subgenres included grunge, Britpop, indie rock, and nu metal.

A group of musicians specializing in rock music is called a rock band or rock group. Many rock groups consist of an electric guitarist, lead singer, bass guitarist, and a drummer, forming a quartet. Some groups omit one or more of these roles or utilize a lead singer who plays an instrument while singing, sometimes forming a trio or duo; others include additional musicians such as one or two rhythm guitarists or a keyboardist. Rock bands from some genres, particularly those related to rock's foundations in rock and roll, include a saxophone. More rarely, groups also utilize bowed stringed instruments such as violins or cellos, and brass instruments such as trumpets or trombones.

More recently the term rock has been used as a blanket term including forms such as pop music, reggae music, soul music, and sometimes even hip hop, with which it has often been contrasted through much of its history.
Background (1950s-early 1960s)
Rock and roll
The foundations of rock music are in rock and roll, which originated in the United States during the late 1940s and early 1950s, and quickly spread to much of the rest of the world. Its immediate origins lay in a mixing together of various popular musical genres of the time, including rhythm and blues, gospel music, and country and western. In 1951, Cleveland, Ohio disc jockey Alan Freed began playing rhythm and blues music for a multi-racial audience, and is credited with first using the phrase "rock and roll" to describe the music.

There is much debate as to what should be considered the first rock and roll record. One leading contender is "Rocket 88" by Jackie Brenston and his Delta Cats (in fact, Ike Turner and his band The Kings of Rhythm), recorded by Sam Phillips for Sun Records in 1951. Four years later, Bill Haley's "Rock Around the Clock" (1955) became the first rock and roll song to top Billboard magazine's main sales and airplay charts, and opened the door worldwide for this new wave of popular culture.

Rolling Stone magazine argued in 2004 that "That's All Right (Mama)" (1954), Elvis Presley's first single for Sun Records in Memphis, was the first rock and roll record., but, at the same time, Big Joe Turner's "Shake, Rattle & Roll", later covered by Haley, was already at the top of the Billboard R&B charts. Other artists with early rock and roll hits included Chuck Berry, Bo Diddley, Fats Domino, Little Richard, Jerry Lee Lewis, and Gene Vincent. Soon rock and roll was the major force in American record sales and crooners, such as Eddie Fisher, Perry Como, and Patti Page, who had dominated the previous decade of popular music, found their access to the pop charts significantly curtailed.

Rock and roll has been seen as leading to a number of distinct sub-genres, including rockabilly, combining rock and roll with "hillbilly" country music, which was usually played and recorded in the mid-1950s by white singers such as Carl Perkins, Jerry Lee Lewis, Buddy Holly and with the greatest commercial success, Elvis Presley. In contrast doo wop placed an emphasis on multi-part vocal harmonies and meaningless backing lyrics (from which the genre later gained its name), which were usually supported with light instrumentation and had its origins in 1930s and 40s African American vocal groups. Acts like The Crows, The Penguins, The El Dorados and The Turbans all scored major hits, and groups like The Platters, with songs including "The Great Pretender" (1955), and The Coasters with humorous songs like "Yakety Yak" (1958), ranked among the most successful rock and roll acts of the period. The era also saw the growth in popularity of the electric guitar, and the development of a specifically rock and roll style of playing through such exponents as Chuck Berry, Link Wray, and Scotty Moore.
In the United Kingdom, the trad jazz and folk movements brought visiting blues music artists to Britain. Lonnie Donegan's 1955 hit "Rock Island Line" was a major influence and helped to develop the trend of skiffle music groups throughout the country, many of which, including John Lennon's The Quarrymen, moved on to play rock and roll.

Commentators have traditionally perceived a decline of rock and roll in the late 1950s and early 1960s. By 1959, the death of Buddy Holly, The Big Bopper and Richie Valens in a plane crash, the departure of Elvis for the army, the retirement of Little Richard to become a preacher, prosecutions of Jerry Lee Lewis and Chuck Berry and the breaking of the payola scandal (which implicated major figures, including Alan Freed, in bribery and corruption in promoting individual acts or songs), gave a sense that the initial rock and roll era had come to an end.

The "in-between years"
The period of the later 1950s and early 1960s, between the end of the initial period of innovation and what became known in the USA as the "British Invasion", has traditionally been seen as an era of hiatus for rock and roll. More recently a number of authors have emphasised important innovations and trends in this period without which future developments would not have been possible. While early rock and roll, particularly through the advent of rockabilly, saw the greatest commercial success for male and white performers, in this era the genre was dominated by black and female artists. Rock and roll had not disappeared at the end of the 1950s and some of its energy can be seen in the Twist dance craze of the early 60s, mainly benefiting the career of Chubby Checker. Having died down in the late 1950s, doo wop enjoyed a revival in the same period, with hits for acts like The Marcels, The Capris, Maurice Williams and Shep and the Limelights. The rise of girl groups like The Chantels, The Shirelles and The Crystals placed an emphasis on harmonies and polished production that was in contrast to earlier rock and roll. Some of the most significant girl group hits were products of the Brill Building Sound, named after the block in New York where many songwriters were based, which included the #1 hit for the Shirelles "Will You Love Me Tomorrow" in 1960, penned by the partnership of Gerry Goffin and Carole King.

Cliff Richard had the first British rock and roll hit with "Move It", effectively ushering in the sound of British rock. At the start of the 1960s, his backing group The Shadows was the most successful of a number of groups recording instrumentals. While rock 'n' roll was fading into lightweight pop and ballads, British rock groups at clubs and local dances, heavily influenced by blues-rock pioneers like Alexis Korner, were starting to play with an intensity and drive seldom found in white American acts.

Also significant was the advent of soul music as a major commercial force. Developing out of rhythm and blues with a re-injection of gospel music and pop, led by pioneers like Ray Charles and Sam Cooke from the mid-1950s, by the early 60s figures like Marvin Gaye, James Brown, Aretha Franklin, Curtis Mayfield and Stevie Wonder were dominating the R&B charts and breaking through into the main pop charts, helping to accelerate their desegregation, while Motown and Stax/Volt Records were becoming major forces in the record industry. All of these elements, including the close harmonies of doo wop and girl groups, the carefully crafted song-writing of the Brill Building Sound and the polished production values of soul, have been seen as influencing the Merseybeat sound, particularly the early work of The Beatles, and through them the form of later rock music. Some historians of music have also pointed to important and innovative technical developments that built on rock and roll in this period, including the electronic treatment of sound by such innovators as Joe Meek, and the elaborate production methods of the Wall of Sound pursued by Phil Spector.

Surf music
The instrumental rock and roll pioneered by performers such as Duane Eddy, Link Wray, and The Ventures was developed by Dick Dale who added distinctive "wet" reverb, rapid alternate picking, as well as Middle Eastern and Mexican influences, producing the regional hit "Let's Go Trippin'" in 1961 and launching the surf music craze. Like Dale and his Del-Tones, most early surf bands were formed in Southern California, including the Bel-Airs, the Challengers, and Eddie & the Showmen. The Chantays scored a top ten national hit with "Pipeline" in 1963 and probably the single most famous surf tune hit was 1963's "Wipe Out", by the Surfaris, which hit #2 and #10 on the Billboard charts in 1965.

The growing popularity of the genre led groups from other areas to try their hand. These included The Astronauts, from Boulder, Colorado, The Trashmen, from Minneapolis, Minnesota, who had a #4 hit with "Surfin Bird" in 1964 and The Rivieras from South Bend, Indiana, who reached #5 in 1964 with "California Sun". The Atlantics, from Sydney, Australia, made a significant contribution to the genre, with their hit "Bombora" (1963). European instrumental bands around this time generally focused more on the more rock and roll style played by The Shadows, but The Dakotas, who were the British backing band for Merseybeat singer Billy J. Kramer, gained some attention as surf musicians with "Cruel Sea" (1963), which was later covered by American instrumental surf bands, including The Ventures.

Surf music achieved its greatest commercial success as vocal music, particularly the work of the Beach Boys, formed in 1961 in Southern California. Their early albums included both instrumental surf rock (among them covers of music by Dick Dale) and vocal songs, drawing on rock and roll and doo wop and the close harmonies of vocal pop acts like the Four Freshmen. Their first chart hit, "Surfin'" in 1962 reached the Billboard top 100 and helped make the surf music craze a national phenomenon. From 1963 the group began to leave surfing behind as subject matter as Brian Wilson became their major composer and producer, moving on to the more general themes of male adolescence including cars and girl in songs like "Fun, Fun, Fun" (1964) and "California Girls" (1965). Other vocal surf acts followed, including one-hit wonders like Ronny & the Daytonas with "G. T. O." (1964) and Rip Chords with "Hey Little Cobra", which both reached the top ten, but the only other act to achieve sustained success with the formula were Jan & Dean, who had a #1 hit with "Surf City" (co-written with Brian Wilson) in 1963.[25] The surf music craze and the careers of almost all surf acts, was effectively ended by the arrival of the British Invasion from 1964. Only the Beach Boys were able to sustain a creative career into the mid-1960s, producing a string of hit singles and albums, including the highly regarded Pet Sounds in 1966, which made them, arguably, the only American rock or pop act that could rival The Beatles.......to be continued

Slank: Penjualan Kaset dan CD Sudah Hancur


Bukan rahasia lagi jika penjualan CD dan kaset di pasaran sudah semakin jeblok, diperburuk juga oleh pembajakan yang semakin merajalela. Para musisi harus memutar otak mereka demi bisa mendapatkan penghasilan dari karya musik mereka. Ide kreatif pun terus digali.

Salah satunya dilakukan oleh band legendaris Indonesia, Slank. Trik unik pun mereka lemparkan ke pasaran demi mengakali pembajakan.

"Kita tahu penjualan kaset dan CD sudah hancur. Lalu kita pikir, kira-kira media apalagi yang baik buat Slank dan kita lihat penjualan HP lebih bagus daripada penjualan kaset dan CD," kata Abdee menerangkan alasan Slank yang kali ini meluncurkan mini album terbaru mereka dalam bentuk HP.

Slank sendiri merilis mini album bertajuk JURUS TANDUR NO 18 bertempat di Segarra Cafe, Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta Utara, Senin (01/06) kemarin. Uniknya, mini album itu dirilis dalam sebuah HP.

"Di album sebelumnya kita sudah tidak jual dalam bentuk CD tapi jualan t-shirt bonusnya CD. Sekarang kita jualan gadget bonusnya lagu Slank di dalamnya," tambah Kaka.

Ketika ditanya kapan akan meluncurkan kaset atau CD 'beneran,' Slank mengaku tak bisa menjawab.

"Kalau kapan kita rilis kaset dan CD dalam jangka waktu yang belum ditentukan. Yang pasti kita akan selalu inovasi di setiap peluncuran album, ini trik kita untuk mengakali pembajakan. Ini naluri bertahan ala band kita dari pembajakan dan ini jadi siasat Slank. Dengan adanya HP ini yang pasti buat komunikasi lewat Slankers Messenger, ini buat menggantikan messenger handphone yang sejuta umat itu," terang Kaka.